√ Tes Pauli: Pengertian, Contoh dan Cara Mengerjakannya!

tes pauli

Ada banyak jenis tes yang dilakukan oleh sebuah perusahaan dan sejenisnya untuk melakukan penyaringan pada saat merekrut karyawan. Salah satu tes yang sering digunakan beberapa perusahaan adalah tes Pauli atau biasa dikenal dengan nama tes koran.

Pada saat melakukan tes ini para pesertanya akan diberikan selembar kertas yang berukuran besar berisi kelompok-kelompok angka yang tersusun membentuk banyak jalur secara horizontal dan vertikal. Lantas apakah sebenarnya tes ini dan bagaimana cara mengerjakannya?

Pengertian Tes Pauli/Tes Koran

Tes Pauli adalah sebuah tes yang ditemukan oleh seorang bernama Richard Pauli pada tahun 1938 dan merupakan pengembangan dari tes Kraepelin. Tes ini berisikan deretan angka yang harus dihitung secara berurutan dan tidak ada yang boleh terlewat atau terlangkaui dalam jangka waktu tertentu.

Pengerjaan dari tes ini dilakukan per kolom yang jumlah angkanya bervariasi dan bisa sampai 50 nomor. Pada saat waktu pengerjaan selesai, peserta tes harus langsung berpindah ke kolom berikutnya meskipun belum selesai mengerjakan seluruh angka di kolom sebelumnya.

Oleh karena jumlah angka yang sangat banyak bahkan bisa mencapai 2000 angka, dan juga terdapat batas waktu pengerjaan membuat peserta tes koran ini harus memiliki fokus dan konsentrasi tinggi dan sanggup mempertahankannya dengan stabil.

Contoh Test Pauli

Untuk lebih memahami mengenai bentuk dari tes ini, perhatikan beberapa contoh berikut ini.

Pin on pauli
4 Contoh tes Pauli dan panduan menguasainya
Tips Lulus Mengerjakan Tes Pauli (Pauli Test) atau Tes Koran Dengan Tepat

Dari 3 contoh yang ada di atas dan juga terdapat contoh yang sudah sedikit dikerjakan, mungkin sudah mulai terbayang lebih jelas mengenai tes ini. Untuk lebih jelasnya lagi ada baiknya mengetahui cara pengerjaannya.

Baca Juga  √ Contoh Surat Lamaran Kerja Alfamart dan Syaratnya (Lengkap!)

Cara Mengerjakan Tes Pauli dan Tipsnya

Pada dasarnya tes ini hanyalah tes hitung-hitungan sederhana yang menuntut pesertanya melakukan penjumlahan pada deretan angka yang ada dalam satu kolom. Namun tentunya ada aturan-aturan khusus dalam tes yang perlu dipahami untuk mengerjakannya dengan benar.

  • Untuk mengerjakan ini, peserta harus menjumlahkan angka pertama dengan angka yang ada di bawahnya, kemudian hasilnya ditulis di sebelah kanan di antara kedua angka tersebut.
  • Setelah itu peserta harus menambahkan angka kedua dengan ketiga, ketiga dengan keempat dan begitu seterusnya.
  • Untuk hasil penjumlahan yang menghasilkan angka dengan dua digit, maka yang ditulis hanya angka satuannya saja. Misalnya hasil dari 8 + 4 adalah 12, maka cukup tuliskan angka 2 sebagai jawabannya.
  • Pengerjaan dilakukan dari atas ke bawah dalam satu kolom hingga semua angka berhasil dijumlahkan ataupun hingga waktu pengerjaan selesai yang biasanya ditandai dengan bunyi-bunyian tertentu seperti lonceng, bel, dan sejenisnya.
  • Jika melakukan kesalahan perhitungan dan ingin mengubahnya, cukup coret angka yang ingin diganti dengan satu coretan lalu tuliskan angka yang benar di sebelahnya. Jangan pernah menggunakan tipe-x atau sejenisnya dan tidak perlu juga mencoret angka dengan berlebihan.
  • Jika saat belum selesai mengerjakan satu kolom namun sudah ada tanda untuk berpindah kolom, maka langsung pindah ke kolom selanjutnya dan berikan tanda garis bawah pada jawaban terakhir di kolom yang belum selesai tersebut.

Setelah mengetahui aturan dan juga cara mengerjakan tes Pauli, hal berikutnya yang penting untuk diketahui adalah tips-tips penting agar bisa mengerjakannya dengan lebih efektif dan optimal serta mendapatkan hasil yang baik.

1. Perbanyak latihan sebelum tes

Karena tes ini merupakan tes yang menggunakan skill berhitung dengan cepat, maka tidak ada cara efektif untuk melatihnya selain dengan sering-sering melakukan latihan mengerjakannya. Ada banyak sekali tes Pauli online yang tersedia di internet maupun aplikasi Android.

Baca Juga  √ Tes Kraepelin : Pengertian, Contoh dan Cara Mengerjakannya!

Selain itu latihan juga bisa dilakukan dengan sederhana seperti mengambil contoh soal di internet lalu mencetak atau menyalinnya ke selembar kertas untuk kemudian dikerjakan menggunakan bantuan timer HP atau sejenisnya.

2. Konsistensi adalah kunci

Salah satu aspek penting dalam penilaian tes ini adalah konsistensi dari pesertanya. Pahami baik-baik kemampuan diri lalu atur sendiri kecepatan pengerjaan agar menghasilkan jumlah pengerjaan yang konsisten dari setiap kolom.

Tentunya semakin lama akan semakin sedikit angka yang sanggup dikerjakan dalam satu kolom karena sudah lelah dan fokus yang berkurang. Namun pastikan penurunan itu terjadi secara perlahan dan tidak signifikan tanpa melakukannya secara perlahan karena kecepatan tetap menjadi nilai penting dalam tes.

3. Persiapkan diri sebelum tes

Ada banyak persiapan yang bisa dilakukan sebelum tes sesederhana sarapan/makan terlebih dahulu agar lebih dapat berkonsentrasi. Pastikan memanfaatkan waktu sebelum tes untuk ke kamar kecil agar pada saat sudah mulai tes tidak perlu terganggu dengan hal itu lagi.

Hal terpenting lainnya tentu saja untuk berdoa sebelum melakukan tes agar bisa dilancarkan dan dimudahkan saat melakukan pengerjaan serta mendapatkan hasil terbaik.

Tujuan dan Fungsi Tes Pauli

Meskipun terkesan sederhana hanya melakukan penjumlahan dua angka satuan, namun sebenarnya tes ini memiliki tujuan dan fungsi yang penting terutama untuk mendapatkan data calon karyawan yang akan bekerja di sebuah perusahaan.

Beberapa hal yang akan didapatkan oleh pelaksana atau penilai dari para peserta tes adalah sebagai berikut.

  • Mengetahui tingkat ketelitian serta tanggung jawab dari peserta.
  • Mengetahui potensi energi kerja atau biasa disebut energi psikis terutama pda saat berada di bawah tekanan.
  • Mengetahui tingkat ketenangan, keseimbangan, penyesuaian diri dan juga untuk menggambarkan tingkat temperamen atau emosi dan juga tingkat ego seseorang.
  • Memahami kemampuan vitalitas dan perencanaan peserta yang menggambarkan ambisi dalam mengarahkan diri serta mengatur kemampuan dan tempo kerja.
  • Mengetahui tingkat kecermatan, kehati-hatian, serta konsentrasi peserta pada saat mengerjakan sesuatu dalam tekanan.
  • Mengetahui level daya tahan dan performa seseorang dalam melakukan pekerjaannya.
Baca Juga  √ 15 Contoh Tes Psikotes Logika Aritmatika dan Penyelesaiannya!

Hasil dari tes Pauli atau tes koran menggambarkan banyak hal penting bagi pertimbangan recruiter dalam memilih kandidat yang akan diterima. Oleh karena itu jangan pernah menyepelekan tes ini jika harus mengerjakannya pada saat melamar kerja.

Penjelasan Hasil Penilaian Tes Pauli

Ada beberapa poin yang menjadi penilaian dari tes ini dan di setiap poin penilaian akan memiliki makna tertentu yang bisa didapat dari peserta. Berikut adalah penjelasan mengenai penilaian dan juga makna dari hasil yang didapat dari tes ini.

1. Jumlah angka yang berhasil dikerjakan

Total dari jawaban yang sanggup diselesaikan peserta akan dihitung, dan jika hasilnya ternyata terlalu rendah maka terdapat indikasi gejala gangguan mental dari peserta tersebut.

2. Jumlah jawaban yang salah

Tidak hanya berapa banyak yang dikerjakan, namun hasil penjumlahan juga tentu harus benar. Jumlah jawaban salah yang terlalu banyak bisa menjadi indikasi distraksi mental di diri peserta.

3. Selisih antara jawaban kolom paling banyak dan paling sedikit

Jika jumlah jawaban di kolom paling banyak terlalu jauh bedanya dengan kolom dengan jawaban paling sedikit, maka ada indikasi gangguan emosional dari peserta.

Dengan mempelajari tentang tes Pauli, tentu akan membantu para pencari kerja untuk bisa mendapatkan pekerjaan. Karena portal pencarian kerja sudah banyak mulai dari offline hingga online seperti situs pelangifortunaglobal.com, mempersiapkan diri dengan bekal kemampuan menjadi lebih penting.